Labels

Monday, July 23, 2012

Suatu Sore

this is my blog! i can write everytin' bout my feel...




Suatu sore di rumahku, saat itu masuk waktu Ashar. Setelah dengar adzan aku bergegas datang ke Mushollah, mumpung aku ada di rumah. Tiba-tiba tanpa terduga teman lamaku yang juga masih saudara jauhku datang untuk sholat juga. Bertemulah kita, saling sapa dan sholat berjamaah.
Setelah setelah sholat berjamaah dan dzikir, kami mulai bercengkrama. Dengan muka sedikit muram dan senyum yang getir dia mulai membuka percakapan. “Nyesel itu belakangan ye”. Aku tersenyum simpul sambil berkata: “ye itu pasti, nyesel mah belakangan bray”. Masih dengan muka muram dia berkata lagi, “Lo tau kan keadaan gw sekarang?, gw jauh dari agama”. Aku pun menjawab “kenape lo?”. Lalu dia mulai bercerita tentang masalah telah menghimpitnya. “Gw sekarang tinggal di daerah Jakarta Selatan, sama anak dan istri gw”. “Terus, lo kerja dimane?” tanyaku dengan hati-hati. Dan dia menjawab “gw jadi tukang sapu bray”, dan aku menjawab “hemmm...ye ga ape-ape lah, itu juga bagus ko, halal kan?”. “iye si ko”, dia menjawab dengan tatapan kosong.
Dia masih saudara jauhku, waktu SD dia sekelas denganku. Bahkan beberapa tahun aku duduk bersamanya. Ketika lulus SD aku lama tidak bertemu dengannya lagi, itu dikarenakan memang kami beda sekolah, hanya sekali-sekali saja aku bertatap muka dengannya. Setelah beberapa tahun berlalu dia menjadi siswa yang katanya nakal. Sebenarnya berat aku mengatakannya, namun yah akan aku katakan, dia menghamili adik kelasnya sendiri. Sampai akhirnya dia dan wanita itu menikah dan keluar dari sekolahnya. Hingga sekarang aku belum pernah melihat anak dan istrinya. Setelah menikah dia pergi dan meninggalkan tempat tinggal dan orang tuanya untuk mencari rumah kontrakan. Hingga akhirnya kami bertemu di suatu sore di Musholla dan mulai bercengkrama.
Lama tak terdengar kabar darinya, tiba-tiba ibuku memberi berita yang sangat mengejutkan. Dia temanku sedang ada di hotel prodeo karena kasus narkoba. Memang daerahku masih banyak pengguna, bahkan tetangga depan rumahku adalah bandar yang sekarang juga ada di penjara. Sedih dan iba yang aku rasakan saat mendengar teman sekaligus saudara jauhku ini. Aku hanya bisa mendoakan semoga dia diberi hidayah dan ditunjukkan jalan yang benar oleh Allah. Amin ya Robbal Alamin.

No comments:

Post a Comment