Pagi ini ada kerinduan di hatiku, entah kenapa. Dia yang sudah
meninggalkanku, sudah membuangku jauh dari hatinya. Entah kenapa aku ini,
kususun rencana untuk menemuinya di kota hujan. Ini hari jumat, jadi setelah
sholat jumat aku akan meluncur menemuinya.
Aku pun bergegas mandi. Membersihkan semua kotoran yang menempel di
badan, terlebih lagi di hati. Setelah mandi aku pun pergi ke masjid untuk
sholat jumat. Di saat khotib berkhutbah aku tidak dapat mendengar dengan
khusu’, pasti karena dirinya. Dan akhirnya sholat jumat pun selesai. Aku pulang
dengan terburu-buru.
Setelah motor ku persiapkan dengan matang, aku meluncur dengan doa,
semoga lancar. Sekitar dua setengah jam aku sampai di depan tempat kos-nya.
Aku kirim sms kepadanya. Dia turun dengan baju yang sudah rapi, dan
berkata: “ngapain? Aku mau pergi”.
Aku kaget. Aku terpaku, terpana melihat dirinya pergi meninggalkanku lalu hilang
di tikungan gang. Masih terpaku. Tersirat dalam hatiku, betapa bodohnya
aku. Menghabiskan waktu dan tenaga dengan menempuh jarak yang tidak dekat ke
kota ini, hanya untuk mendapat kata-kata itu. Aku berpikir, cinta mengalahkan
logika, cinta itu omong kosong, bahkan cintaku padanya melebihi apapun. Meski kutahu sudah tak ada lagi
tempat untukku di hatinya. Itu yang salah.
Aku geram, aku marah, aku sedih. Aku tinggalkan kos itu. Aku tinggalkan
kota ini. Aku tinggalkan hati ini. Pergi menghilang dari hidupnya.
No comments:
Post a Comment